Sharing Pembelajaran Workshop GPT Prompting and AI Tools for Education

Berita

Hari Sabtu, 7 September 2024 yang lalu, saya mengikuti workshop GPT Prompting and AI Tools for Education. Sebuah workshop yang diselenggarakan oleh SMAK St. Louis 2 untuk bapak ibu guru dengan pemateri dari BINUS. Banyak hal baru yang saya dapatkan mengenai aplikasi yang membuat hal yang rumit menjadi sederhana, tentu saja jika tahu cara dan pemakaiannya.

Saya belajar pemakaian aplikasi AI yaitu Gemini, Haiper, ChatGPT, Suno, dan kemudian dirangkai menggunakan CapCut untuk menghasilkan sebuah video yang menarik. Banyak pengalaman luar biasa yang saya dapatkan karena belajar langsung dari ahlinya. Meskipun kadang masih kebingungan juga harus bagaimana. Pengalaman luar biasa karena dulu saat masih mahasiswa, saya sudah dikenalkan apa itu Artificial Intelegent atau AI tetapi belum ada wujud nyata aplikasi yang seperti apa dan bagaimana. Ternyata sekarang saya menyadari bahwa memang A.I bisa diwujudkan. Luar biasanya karena apa yang dulu masih dalam awang-awang dan imajinasi, saat ini sudah terwujud. Bersyukur saya dapat belajar apa itu AI. Bersyukur juga karena banyak anak muda yang bertalenta untuk mewujudkan dan berbagi ilmu AI, salah satunya adalah utusan dari BINUS, masih muda dan bertalenta.

Proses workshop saya ikuti dengan mudah karena saya suka komputerisasi, tetapi kadang ada hal yang menyulitkan juga karena kendala laptop yang sepertinya perlu diupgrade untuk bisa melakukan semua aplikasi yang dilatihkan dengan cepat. Beruntungnya ada teman di kiri dan kanan yang siap membantu jika saya tersesat selama proses latihan berjalan. Terkadang saya juga membantu teman yang menemui kesulitan dalam proses workshop. Wah… ternyata ada juga yang katanya gaptek akan AI selain saya.

Oleh karena itu supaya tidak gaptek atau diremehkan oleh orang-orang muda zaman now maka saya harus mau selalu belajar meskipun pada akhirnya saya bukan pengguna aktif tapi tidak apa, paling tidak saya tahu bagaimana menggunakannya. Untuk suatu yang sempurna maka juga diperlukan latihan dan sarana yang menunjang. Dengan kondisi dan sarana yang sekarang bagi saya cukuplah untuk sekedar tahu pemakaian AI dalam dunia pendidikan.

Dalam era digital yang serba canggih, saya melihat bagaimana teknologi seperti AI yang sudah saya pelajari bertransformasi menjadi alat pembelajaran yang revolusioner. Masing-masing hadir dengan keunggulan dan keunikan tersendiri, namun bersama-sama mereka menciptakan ekosistem yang saling mendukung dalam memudahkan kreativitas, produktivitas, dan pengembangan ketrampilan baru.

Dalam dunia yang semakin terhubung ini, pembelajaran tidak lagi terbatas pada ruang kelas fisik, melainkan merambah ke perangkat yang saya genggam sehari-hari. Teknologi AI tidak hanya memudahkan kehidupan, tetapi juga menginspirasi saya untuk terus belajar, beradaptasi, dan menciptakan hal-hal baru. Setiap teknologi membawa pesan bahwa pembelajaran adalah perjalanan tanpa akhir.

Nilai keutamaan Vinsensian yang saya dapatkan dalam workshop kali ini adalah kerendahan hati untuk mengakui bahwa saya belum menguasai AI dan masih perlu banyak belajar terutama pada teman-teman muda. Mati raga, mau meninggalkan keinginan untuk tetap mengakui bahwa saya tidak membutuhkan ilmu baru dan mau belajar dengan keras untuk bisa menguasai ilmu baru dalam dunia pendidikan.

                                                                        Surabaya, 20 September 2024

Penulis,

Emerentiana Sugiarti