Awal tahun ajaran 2024-2025 yang saya alami ada perbedaan dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu bergabungnya 6 orang teman-taman guru baru yang mengajar di sekolah ini. Saya merasa senang dengan bertambahnya teman baru yang muda dan fresh graduate, bisa belajar dari mereka yang muda yang sangat familier dengan teknologi informasi. Apakah hal tersebut menjadikan saya menjadi sangat tua dengan jarak usia mereka yang sama dengan anak-anak saya? Saya tidak boleh berpikir begitu untuk bisa belajar sepanjang hayat. Amel, Yustin dan Ariska yang sering saya gopohi bila saya kurang paham tentang teknologi informasi, mengedit video, mereka adalah jagonya. Suatu kalimat “Gampang kok Budhe … nanti saya ajari”, itu yang menyemangati saya untuk terus belajar.
Di sekolah kita sudah ada kelompok jenjang usia antara gukar senior, medior dan junior. Saya sebagai guru yang sudah 28 tahun mengajar, yang sudah mengalami banyak pergantian kurikulum, tentunya saya tidak boleh berpuas hati karena kesenioritasan saya. Penguasaan dan pengelolaan kelas, pengalaman mengajar yang pasti sudah dikuasai, tetap harus diimbangi dengan teknologi dan paradigma baru yang harus terus saya pelajari.
Berkah melimpah untuk sekolah karena tahun ini kita mendapatkan BOS Kinerja, dimana kita difasilitasi oleh pemerintah untuk terus berubah dan berkembang. Bila berkumpul dengan teman-teman dari sekolah lain, ternyata mereka sudah mengembangkan banyak hal dalam teknologi pembelajarannya. Diskusi dengan pimpinan dan teman-teman di staff, melobi sana sini untuk merencanakan program dan tambahan ilmu, dengan difasilitasi beberapa Perguruan Tinggi dan sekolah di Malang, Batu dan Surabaya. Usaha untuk bergerak cepat untuk mengejar ketinggalan sekolah, belum tentu mendapatkan respon positif dan seirama. Itulah tantangannya. Gerak pimpinan yang cepat, kadang mengharuskan saya berfikir sejenak untuk mengimbangi maksud dan tujuan serta pemikiran inovasi serta mengikuti iramanya. Itulah dinamikanya. Saya sangat merasa terbantu dan sangat mengapresiasi beberapa teman-teman yang sudah menjadi guru penggerak maupun yang masih CGP, bisa membantu untuk mengatualisasikannya ilmunya di sekolah ini.
Pembelajaran yang saya dapatkan dari peristiwa di atas adalah karena usia dan pengalaman bisa bertambah dengan berjalannya waktu, namun kemampuan dan motivasi untuk terus mengikuti perkembangan jaman serta paradigma-paradigma baru yang mungkin sudah berubah dari masanya …. tidak boleh berhenti. Tetap mau dibentuk bagaikan bejana …. Tetap semangat Bapak Ibu Guru dan Karyawan …. Di manapun posisi kita, kita punya kontribusi besar untuk keberhasilan anak didik kita. Anak didik kita dengan sendirinya tau bila kita selalu mengusahakan kebaikan bagi mereka, tetap tulus dan iklas memberikan yang terbaik. Terimakasih, Berkah Dalem.
Guru Biologi SMA Katolik St. Louis 2
C. Noviati Linggasari, M.Si