Mengintegrasikan Nilai Rasa Ingin Tahu dan Empati 

Berita

Menjadi guru Biologi sudah 29 tahun menjadi suatu pengalaman yang berharga dalam hidup saya. Perasaan bangga dan haru. Kok bisa saya sampai sejauh ini saya menikmati panggilan hidup saya menjadi guru Biologi. 

Namun, ada hal lain yang menjadi pertanyaan dalam pikiran saya. Apakah siswa yang saya ajar merasa nyamankah belajar dengan saya? Apakah pelajaran saya ajarkan menarik dan membekas di dalam diri mereka serta berguna dalam hidup mereka? Terutama setelah mereka studi lanjut ke perguruan tinggi (fakultas-fakultas yang menerapkan ilmu Biologi). 

Setiap memulai pelajaran dari dulu sampai sekarang, saat akan masuk ke materi baru atau bab baru, saya selalu memikirkan hal-hal apa atau peristiwa apa yang membuat mereka tertarik dan bersemangat belajar Biologi (pertanyaan pemantik/ peristiwa pemantik). Saya harus mengaitkan setiap bab dengan peristiwa/ kejadian yang up to date, kekinian, sehingga mereka tertarik dan ingin belajar lebih. Saya harus belajar terus, meskipun usia sudah 50 tahun lebih. 

Pertemuan saya dengan beberapa alumni, baik yang sudah bekerja maupun yang masih kuliah (Thomas, Alvin, Claudia Nathania, Emanuel) menyadarkan saya, bahwa pertemuan saya di kelas sangat memberikan makna berharga bagi mereka. Pembelajaran 90 menit di kelas menjadi sangat berarti dan bermakna bila saya MEMBERIKAN HATI SAYA UNTUK MEREKA. Mengerti kesulitan mereka, bukan hanya karena kurang mengerti Biologi, tapi juga kesulitan ekonomi, dan kasih sayang orang tua. Mereka mengingat dengan baik proses pembelajaran yang saya berikan, bertanya di luar jam pelajaran. Bagi saya hal tersebut menandakan bahwa mereka sangat menikmati proses pembelajaran saya. 

Semoga Tuhan tetap memberikan saya kekuatan dan kesehatan untuk terus bersemangat untuk mengembangkan ilmu saya serta tak lupa senantiasa membangun relasi kedekatan dengan siswa dan teman-teman di St. Louis 2. Terima kasih

Caecilia Noviati Linggasari