Melangkah Bersama Teknologi: Transformasi Pendidikan di SMAK St. Louis 2

Berita

OPENING

Tik.. tik..tik..

Bukan bunyi hujan, tapi suara keyboard laptop para guru SMA Katolik St. Louis 2 yang beradu mengetikkan prompt ke website AI. Iya, kami guru-guru SMA Sinlui 2 sedang mengembangkan diri untuk bersaing dengan robot. Ya memang, sebagai seorang tenaga pendidik kita harus bisa mengikuti perkembangan teknologi dan bahkan harus lebih pintar dari teknologi kecerdasan buatan atau yang lebih dikenal dengan AI.

Di pelatihan terakhir dengan Binus kemarin, jujur awalnya saya skeptis dan sedikit meremehkan karena merasa sudah bisa menjalankan AI dengan benar. Seorang gen Z yang dikenal si paling dekat dengan teknologi pasti sudah tidak asing dengan istilah prompt. Namun, ketika hari H ternyata menggunakan AI tak semudah itu. Ketika memasukkan prompt kita harus menggunakan kata dan kalimat yang detail dan terdapat formulanya.

Kendala yang dialami bukan berasal dari luar (laptop, wifi, dll). Tetapi, kendalanya adalah berasal dari saya sendiri. Berusaha melawan rasa malas dan mengatur waktu untuk mengerjakan tugas yang ada. Memang kita perlu effort lebih untuk bisa keluar dari zona nyaman dan mencoba sesuatu yang baru. Tetapi hasil dari usaha yang kita berikan dengan sungguh-sungguh maka akan membuahkan hasil yang baik dan membawa manfaat untuk kita sendiri. Solusi untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan menulis to do list yang akan dikerjakan dalam satu minggu. Kemudian, belajar untuk memanajemen waktu dengan baik.

Perasaan saya saat pelatihan 21 September kemarin, melihat quru-guru antusias untuk mencoba Chatgpt, saya turut merasakan hal yang sama. Belajar dengan diselingi candaan yang menghangatkan hati membuat semakin semangat untuk mengerjakan tugas-tugas yang ada. Pembelajaran yang saya dapatkan adalah tentang formula prompt yang dipelajari dengan peran, hasil, tujuan, konteks, batasan (secara skill). Selain itu, saya juga belajar bahwa tidak boleh meremehkan segala sesuatunya. Dan saya belajar bahwa memang tidak ada kata terlambat untuk belajar dan memulai sesuatu yang baru.

Manfaat yang bisa saya terapkan dalam pelayanan saya sebagai pendidik adalah saya semakin memiliki banyak referensi/ide untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara khusus mata pelajaran sosiologi. Ilmu sosial jika tidak diimbangi dengan perkembangan teknologi maka kembali ke era tradisional. Mencari berbagai berita dan artikel dibantu dengan AI sangat memudahkan pekerjaan saya sebagai seorang guru. Intinya, dengan banyaknya kebutuhan, kita membutuhkan bantuan dan Ai adalah salah satu solusinya agar kita semakin mudah beraktivitas. Dalam hal ini AI berperan turut mencerdaskan generasi muda, tetapi juga bisa berperan menjatuhkan daya kritis dan daya juang siswa. Peran penting kita sebagai guru yaitu untuk mengarahkan siswa tentang berperilaku bijak dalam menggunakan AI. Tantangan juga bagi kita untuk mencari cara agar kecerdasan siswa tidak dihancurkan dengan kecerdasan buatan.

CLOSING

Naik perahu di sungai yang lebar,
Air tenang terasa damai.
Guru belajar tanpa lelah,
Teknologi dikuasai, ilmu pun ramai.

Guru Sosiologi SMAK St. Louis 2

Jessica Claudia Kristinova