SADAR EKONOMI DALAM NILAI SOSIAL

Lain-lain

Saya sadar bahwa menjadi seorang guru ekonomi dan guru GE ternyata tidak mudah. Banyak sekali tantangan yang harus saya ajarkan kepada peserta didik dalam mengangkat isu-isu yang berhubungan tentang nilai sosial. Pembelajaran ekonomi dan GE bagi saya malah justru bagi saya menjadi “momok” ketakutan jika informasi yang saya berikan kepada peserta didik takut disinformasi/ miss information. Ditambah lagi pengelolaan ekonomi saya yang dirasa masih kurang karena diperlukan kajian yang lebih lanjut apalagi mengangkat isu yang menarik dan berkaitan dengan pembelajaran ekonomi. Perlunya pemikiran yang panjang menjadi tantangan bagi saya dalam mengajarkan kepada peserta didik agar peserta didik paham dengan maksud informasi dan nilai sosial yang saya berikan kepada peserta didik. 

Saya mengalami cobaan saat saya hendak pergi ke mall untuk membeli sepatu karena saking fomonya dengan Buy 1 GET 1 di sebuah toko sepatu, tetapi saya sadar bahwa ternyata itu membuat saya malas mengantri dan justru membuang waktu saya, ditambah lagi masyarakat yang sangat antusias dengan adanya promo tersebut, sehingga saya memutuskan untuk mengurungkan karena adanya pertimbangan.  Ketika saya berpikir dan berjalan sambil jalan-jalan naik motor saya sadar “Oh iya, isu ini malah menjadi isu yang menarik pasti karena fokusnya Adalah target skala prioritas” 

Dan akhirnya saya menemukan jawabannya. Ya, tugas analisis skala prioritas. Ketika saya memberikan tugas kepada peserta didik mengenai analisis skala prioritas mereka sangat serius dan banyak sekali yang muncul pertanyaan yang diberikan dari peserta didik. 

Mereka bertanya seperti ini “Pak, kalau 2-2nya mendesak dan penting itu bagaimana ya Pak?” 

Pertanyaan ini bisa dikatakan sepele tetapi ada makna tersendiri bagi saya. Pertanyaan yang ditanyakan dari anak-anak ini adalah pertanyaan yang justru menjadi pertanyaan tersendiri bagi saya, apakah saya pribadi bisa mengelola keuangan dengan baik? Apalagi hidup ini adalah pilihan kita untuk menentukan masa depan. 

Ada orang mengatakan bahwa “pelajari makro dan mikro ekonomi dunia, maka anda akan menemukan betapa kejamnya permainan yang saling memburu satu sama lain” dan benar saja, Ekonomi dan entrepreneur bagi saya menjadi tantangan tersendiri bagi saya dalam pembelajaran. Saya berpikir bahwa tuntutan di era “zaman now” yang serba digital ini bagi saya mempermudah kita mencari informasi yang didapatkan, tetapi justru malah sebaliknya. Informasi yang didapatkan belum tentu sama menyadarkan saya terlebih pembelajaran tersebut dari pengalaman-pengalaman orang lain ditambah berita-berita yang terjadi di kalangan masyarakat juga menyadarkan saya bahwa pada perkembangan saat ini siswa sudah melek dengan perekonomian yang terjadi saat ini. Siswa juga merasa senang jika saya bercerita berdasarkan aktual/ peristiwa yang terjadi. Dan dari situlah saya belajar banyak dari siswa tentang melek ekonomi. Sadar tidak sadar ternyata Pembelajaran ekonomi bagi saya merupakan suatu pembelajaran yang seharusnya tidak dilakukan dengan teori saja tetapi mengajarkan kepada siswa bahwa nilai kehidupan ekonomi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. 

Saya tutup refleksi ini dengan quotes sebagai berikut “Marilah kita menjadi energi positif untuk membangun ekonomi Indonesia melalui diri kita masing-masing” 

Bonifasius Kidung Nevadana

Guru Ekonomi