Penulisan tahun ’05 pada Teks Proklamasi

oleh | Senin, 16 Agustus 2021 | Berita

alam Merdeka…Merdeka…Merdeka.

Hallo Gaes, apakah ada yang tahu tentang penulisan tanggal pada Teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia? Ternyata penulisan tahun 1945, ditulis tahun ‘05 lhoHmm…kira-kira alasan kok ditulis seperti itu kenapa ya?

Yukk, kita simak cerita tentang Proklamasi Kemerdekaan RI.

Berawal dari 6 Agustus 1945, sebuah bom atom dijatuhkan di Hiroshima, Jepang oleh Amerika Serikat. Lalu disusul pada 9 Agustus 1945 bom atom kedua dijatuhkan kota Nagasaki yang menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. 

Nah…momen ini pun dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya

Soekarno dan Moch.Hatta selaku pimpinan PPKI serta Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka diberi kabar bahwa pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia

Sementara itu, di Indonesia pada tanggal 10 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang.

12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta, dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1945 dilaksanakan dalam beberapa hari, berdasarkan tim PPKI. Setelah Jepang secara resmi menyerah kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945 di kapal USS Missouri.

Ketika itu tentara dan angkatan laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang berjanji akan mengembalikan kekuasaan Indonesia ke tangan Sekutu.  Sutan Sjahrir, Wikana, Darwis, dan Chaerul Saleh mendengar kabar ini melalui radio BBC. Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun golongan tua tidak ingin terburu-buru. Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi.

Konsultasi pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI. Golongan muda tidak menyetujui rapat itu, mengingat PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian Jepang.

Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul SalehSukarni, dan Wikana terbakar gelora kepahlawanannya setelah berdiskusi dengan Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan kesabaran. Pada dini hari, 16 Agustus 1945, mereka bersama Shodanco Singgih, salah seorang anggota PETA, dan pemuda lain, membawa Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang baru berusia 9 bulan) serta Hatta, ke Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai peristiwa Rengasdengklok. Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang.

Singkat cerita akhirnya Sukarno-Hatta dijemput dari Rengasdengklok menuju rumah Laksamana Maeda (kini Jalan Imam Bonjol No. 1) untuk menyiapkan teks Proklamasi. Penyusunan teks Proklamasi dilakukan oleh Soekarno, Mohammad Hatta, dan Achmad Soebardjo serta disaksikan oleh SoekarniB.M. Diah, Sudiro, dan Sayuti Melik. Setelah konsep selesai disepakati, Sayuti menyalin dan mengetik naskah tersebut.  

Awalnya pembacaan proklamasi akan dilakukan di Lapangan Ikada, namun berhubung alasan keamanan dipindahkan ke kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 (sekarang Jalan Proklamasi no. 1). Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 tahun Masehi pukul 10.00 atau dalam penanggalan Jepang tanggal 17 Agustus 2605. Teks proklamasi dibacakan oleh Soekarno dengan didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta bertempat di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh Ibu Fatmawati, dikibarkan.

Hari Kemerdekaan Indonesia jatuh pada tahun 1945, namun mengapa yang tertulis pada teks Proklamasi adalah tahun 05, ya? Nah, ternyata penulisan tahun ’05 yang tertera di teks proklamasi merupakan singkatan dari angka 2605 pada tahun penanggalan di zaman pemerintahan Jepang yang berlaku ketika itu.

Dari fakta tersebut, dapat disimpulkan bahwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 (tahun Masehi) atau tanggal 17 Agustus 2605 (menurut tahun Jepang)

            Hidup di masa penjajahan, kemerdekaan, pasca merdeka tidaklah mudah. Segala gerak gerik pribumi selalu diawasi dan dianaktirikan oleh penjajah. Dalam mengenyam pendidikan misalnya, pribumi selalu berada di golongan terbawah kecuali pribumi yang mempunyai darah biru. Hanya para bangsawan saja yang bisa menikmati pendidikan sampai jenjang yang tinggi. Bersyukurlah kita yang hidup di masa sekarang, bisa berkarya, mengeyam pendidikan sampai yang kita inginkan. Segalanya juga serba mudah di era digital. Maka dari itu, sebagai penerus bangsa ayo kita isi kemerdekan ini dengan belajar dan berkarya. Pengalaman masa lalu kita jadikan motivasi untuk menjujung harkat dan martabat bangsa kita. Jayalah selalu Indonesia. Terbanglah, laksana garuda.

Ika Kristianingsih, S.Pd

Guru Sejarah SMA Katolik St. Louis 2